
Seorang ahlus
sunnah berkata, “Dulu saya berfikir tentang Syiah setelah revolusi Khomeini dan
buku al-Shadr bahwa Syiah adalah orang-orang terdidik, filsafat dan mereka
memiliki intelektualitas dan saya berharap seluruh dunia belajar dari mereka. Tapi
kemudian ketika saya melihat saluran TV syiah al-Anwar, al-Zahra, Ahlul Bait
dan melihat orang gila, dajjal (penipu) khutbah di atas mimbar-mimbar.” Dan saya
bertanya sendiri, “Apakah mereka Syiah?”
“Orang akan
malu menjadi syiah setelah mendengar orang-orang bodoh itu di saluran TV
satelit Syiah.”
Ulama Syiah
yang lain mengatakan, “Kita mesti mengadakan Majlis (perkumpulan di huseiniyat),
tapi kita tidak boleh menyiarkannya secara langsung di TV. Apakah kita mesti
menyiarkan langsung dan mengekspos ‘aurat’ (hal memalukan yang syiah ingin
sembunyikan) di depan umum? Tidakkah ada saluran seperti Wesal TV, Safa TV dan
saluran lainnya (Anti-Majos) yang giat mengekspos kita?”
Kebijaksanaan mensensor
mulai diterapkan ke berbagai saluran TV Syiah guna menyaring kesyirikan dan
kekufuran sebagai usaha untuk menyembunyikan wajah buruk Syiah yang sebenarnya
(ajaran Syiah tanpa taqiyah).
“Jadi mereka (waqf
Syiah) mengarahi dari mimbar di huseiniyat. Mereka menghalangi siaran langsung
dari mimbar huseiniyat. Keputusan ini sedang dijalankan. Sampai detik ini,
keputusan itu masih dijalankan. Di Raudhah suci Huseiniyah dan Raudhah suci
abasiyat dan di Raudhah suci alawiyah al haidari dan di Raudhah suci Kazhimiyah.
Mereka (Waqf Syiah) sedang melarang siaran langsung dari mimbar. Hari ini
siaran langsung tidak diizinkan.” jelas seorang ulama Syiah.
Selanjutnya
dalam acara Wesal TV tersebut, Syeikh Utsman al-Khamis mengatakan,
“Demi Allah
kita mesti berterima kasih kepada mereka yang sudah memakai teknologi untuk
mengekspos Syiah. Zaman sekarang Syiah merekam majlis di HP mereka. Tidak ada
lagi yang bisa disembunyikan.”
“Orang yang
tidak suka berbohong, tidak akan punya masalah dengan ini (siaran langsung). Kadang
kala orang mengingatkan saya. Lihat ada syiah disini. Jadi hati-hati berbicara.
Atau berkata ‘Kami merekam isi ceramahmu.’ Saya menjawab, ‘Kenapa kalian
berkata begitu pada saya? Tidak ada yang perlu saya sembunyikan. Tidaklah saya
berkata sesuatu dalam majlis khusus melainkan saya juga berkata demikian di
majlis umum.’ saya juga tidak akan berkata, ‘Tidak ada orang disini? Ayo kita
bisa bicara apa adanya sekarang.’ Tidak. Saya tidak seperti itu. Saya selalu
berbicara jelas.”
“Orang-orang
itu (Ayatullah) yang suka menyembunyikan, berbohong, berputar-putar, menipu
orang, mereka perlu pintu tertutup. Mereka berkata, ‘kita perlu kenyamanan,
tidak ada yang boleh merekam (menyiarkan langsung) kita. Tidak ada yang boleh
mengabarkan ceramah-ceramah kita.’ Mengapa? Jangan mencuri dan jangan takut
(kalau bukan maling, kenapa takut?)”
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)
0 komentar:
Posting Komentar